18 January 2006

Mahadewi

Dia mengecup keningku lalu aku pergi, sepertinya tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita.
Malam itu menjadi malam begitu panjang ketika kali pertama kami bertemu juga menjadi malam yang terakhir kami bersama.

Tiada kata-kata yang sempat diujarkan, yang ada hanya tatapan-tatapan penuh kerinduan seakan seribu tahun yang lalu kami pernah hidup bersama mengarungi ruang-ruang bersekatkan hamparan-hamparan sepi yang kemudian terisi oleh bayang-bayang aku dan dia.

Seribu tahun yang ramai, riuh bergema, tak ada yang kosong, semua adalah dia dan aku, hingga kail-kail yang aku lemparkan pada setiap pertemuan pagi yang biasanya hampa aku kembalikan lagi pada hamparan samudra yang begitu luas karena tak ada lagi kerinduan yang begitu lapang selain Dia.

Lalu kami selalu berjalan beriringan melewati ruas-ruas waktu yang detaknya tak pernah putus setiap aku bangun kembali dari sekat-sekat waktu yang selalu kutunggu jawabnya itu.

Hingga akhirnya malam lalu, dia, sang mahadewi datang untuk yang terakhir kali, hening dalam kesucian dirinya dan diriku, kurasakan sentuhannya, dalam dekap eratku seakan tak pernah lepas, perlahan pijarnya meredup sedalam senyum hadirnya, hanya hatiku mampu menjawabnya ...Pencarianku pun... usai sudah ...

Mahadewi

Hamparan langit maha sempurna
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar
Teruntai turun menyapa aku

Ada tutur kata terucap
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku
Kepedihanku pun... terhapuskan

Alam rayapun semua tersenyum
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya
Aku merasa mengenal dia...

Tapi ada entah dimana
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Mahadewi resapkan nilainya
Pencarianku pun... usai sudah

Mahadewi resapkan nilainya
Mahadewi tercipta untukku
Mahadewi resapkan nilainya
Mahadewi tercipta untukku


- Surat kepada teman -

13 January 2006

Paman Doblang

kesadaran ada matahari
kesabaran adalah budi
keberanian menjadi cakrawala
dan...
perbuatan adalah pelaksanaan kata kata...

- Rendra (Paman Doblang) -

09 January 2006

Mistikus Cinta

Mistik sebagai CINTA kepada Yang Mutlak, sebab kekuatan yang memisahkan mistik sejati dari sekadar asketisme adalah CINTA. Cinta Ilahi membuat manusia mampu menyandang, bahkan menikmati, segala sakit dan penderitaan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya untuk mengujinya dan memurnikan jiwanya.

- Annemarie Schimmel -

Kesaksian

Aku mendengar suara
jerit dari makhluk terluka
luka luka
hidup redup
luka


'KANTATA TAKWA ' Kesaksian