13 March 2007

senandung dari surga

senandungkan untukku nak...
senandungkankan penjernih hati...
yang mengobati hati
yang mengisi jiwa dah ruh

...jangan hanya menjadi cahaya
jadilah sumber cahaya
asal dari cahaya yang berpendar tiada usai
terangi hati
bersama Nur nya

Jadilah cinta...


- met datang buat Gita-

26 September 2006

Anakmu bukanlah anakmu

Anakmu bukanlah anakmu.
Mereka adalah putra kerinduan diri Sang Hidup.
Melaluimu mereka ada, namun bukan darimu.
Meskipun bersamamu, mereka bukan milikmu.

Berikan kasih sayangmu, tapi jangan paksakan pikiranmu.
Sebab mereka berbekal pikiran sendiri.
Berikan rumah untuk raganya, bukan jiwanya.
Jiwa mereka adalah penghuni masa depan.
Yang tak dapat kau gapai, meski dalam impian.

Engkau dapat menjadi seperti mereka.
Tapi jangan buat mereka menjadi seperti kamu.
Sebab kehidupan tidak surut, dan tiada tinggal bersama kemarin.
Engkaulah busur, dan mereka anak panah yang meluncur.

- Gibran -

21 September 2006

sampaikan suratku...

kawan
aku merindukan hari hari itu
ketika kita berjalan beriringan ke sebuah tujuan
dimana kita bisa membersihkan hati
lalu melumerinya dengan doa dan pujian

kawan
kamu kemudian menyudut disebelah sana dalam sholatmu
sedangkan engkau duduk diantara pembatas dalam dzikirmu
lalu dia mengaji bersama pilar yang tertunduk mendengar tausiahmu
dan aku tertidur di dekat pintu keluar,
bermimpi
semoga besok seperti ini lagi

Kawan
Sampaikan salamku padaNYA
aku disini merindukan NYA
merindukan kalian
untuk ikut berjalan di setiap siang Ramadhan...



.:: remembering Ramadhan at kemang

31 August 2006

Kumerindu

Kumerindu
Intro: Am F C G (4x)
Am F C G Am F C G
Hari Hari Sendiri KulaluiAm
F C G Am F C G
Lewati Angan Yang Lelah Berliku
Am F C G Am F C G
Kutapaki Karang Yang Membisu
Am F C G Am F C G
Laut Dan Hutan Mengiringi Langkahku
(*) F C Am G
Gelisah Terus Menghantui Aku
F C Am G
Tak Bisa Menghapuskan Rasa Rindu
Int: Am F C G (2x)
Am F C G Am F C G
Keras Hati Tak Pernah Luluhkan
Am F C G Am F C G
Kehampaanku Tanpa Kehadiranmu
Kembali Ke: (*)
Reff:
Am F C G
Cahayamu Terangi Diriku
Am F C G
Kudamba Kau Menuntun Ku Pulang
Am F C G
Cahayamu Terangi Diriku
Am F C G
Kudamba Kau Menuntun Ku Pulang
Int: Am
Am F C G Am F C G
Kuinginkan Semua Tak Jadi Semu
Am F C G Am F C G
Sisa Hidupku Terisi Cahayamu
Kembali Ke:
ReffCoda: Am F C G (4x) Am
* Pass Feat Bunga Lestari *
Remembering EkaMei Setyawan
May God Place u beautiful heaven

14 July 2006

mocking bird

hi oickov kecil
jangan menangis malam ini
aku sudah belikan susu sore tadi
tunggu sebentar aku jaga malam
maafkan ibu yang mengirit susu dari siang tadi
mudah mudahan semua lancar

hi oickov kecil
jangan sakit lagi
uangku sudah habis kemarin
buat kakek yang kita sayang
mudahan mudahan doa kita dikabulkan

hi oickov kecil
jangan kau banting lagi
mainan yang aku belikan barusan
aku tak bisa belikan lagi
sepatu kerjaku sudah tak bisa ditambal lagi
mudah-mudahan nanti ada obral sepatu seharga mainanmu

Hi oickov kecil
jangan bersedih lagi
kita masih punya sepotong biskuit
buat tunggu kita punya lapar malam
mudah mudahan besok malam aku bisa cari uang
mudah mudahan segera dibayar
...dan aku bisa belikan sekaleng biskuit 'good time' kesukaanmu

Hi oickov kecil
jangan marah padaku
karena ini memang jalan para penyabar
aku tahu memang belum waktunya untukmu
karena ini jalanku
bukan jalanmu
sehingga kamu tak perlu ikut menanggungnya

Hi oickov kecil
doakan... doakan...
mudah-mudahan kita semua diberi sabar...

11 July 2006

ujian sang pelaku

Ujian yang dicari-cari itu ternyata ada disini, di depan matamu, di rumahmu sendiri, di dalam hatimu, di relung relung kalbumu.
Setiap malam, setiap hari, setiap kesatuan waktu, ternyata ujian itu selalu bersama.
Tidak hanya mematikan hati tapi membunuh mu kembali ke dalam dunia.

05 June 2006

syabar

(mungkin) aku sudah berjalan jauh sekali
di lembah lembah luka tak berkesudahan
menguji dalamnya kesabaran

bukankah itu sudah titahNya:
"Bersabarlah, dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolonganNYA." (Q.s. An Nahl: 127).

(ingin) hatiku seperti semesta
diam, berputar, kembali lagi
tidak merasakan apapun kecuali hanya DIA
hingga bisa kulepaskan sabar perihku
tiada hampa yang lain di dunia ini
selain kesabaran

karena kehampaan sejati adalah bersabar karena jauh dari DIA...

Syukur

Diceritakan bahwa salah seorang Nabi (semoga Allah swt. melimpahkan salam kepadanya) berjalan melewati sebuah batu kecil yang memancarkan air, yang membuatnya kagum. Kemudian Allah menjadikan batu itu berbicara kepadanya, katanya, "Ketika aku mendengar Allah swt. berfirman, 'Takutlah neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.' (Q.s. At Tahrim: 6). Aku pun menangis karena takut." Nabi itu kemudian mendoakan, agar Allah swt. melindungi batu itu dari api neraka, dan Allah lalu mewahyukan kepadanya, 'Aku telah menyelamatkannya dari neraka." Maka Nabi itu lalu meneruskan perjalanannya. Ketika kembali melewati batu itu, ia melihat air menyembur darinya seperti sebelumnya, yang membuatnya heran. Allah swt. menjadikan batu itu bisa berbicara, dan Nabi itu lalu bertanya, "Mengapa engkau masih menangis sedangkan Allah telah mengampunimu?" Batu itu menjawab, "Sebelumnya adalah tangis takut dan sedih, sekarang adalah tangis syukur dan gembira.